Trend wisata terus berkembang maju mengikuti perkembangan zaman. Pariwisata dianggap sebagai sektor unggulan yang memberikan multiplier efek bagi Daerah dan juga masyarakat. Saat ini, trend wisata syariah dan relegius jadi pilihan baru bagi wisatawan. Mereka berdatangan untuk melihat dan mengikuti iven wisata tersebut sambil beribadah dan beramal.”Kita sudah memulai hal itu,” ujar Bupati Siak Drs H Syamsuar MSi baru-baru ini.

Menurutnya, Kabupaten Siak sebagai destinasi wisatawan di Riau terus mengembangkan potensi wisata syariah tersebut. Tidak hanya mengembangkan wisata sejarah dan budaya tapi juga witasa buatan, pergelaran iven dan wisata religius dan syariah. Semua itu telah di kemas dalam kalender pariwisata di Kabupaten Siak, baik itu skala lokal, regional, nasional dan internasional.

Ada beberapa Iven wisata religius yang dikembangkan seperti ghatib beranyut (zikir diatas air), wieid, muhasabah, pengajian dan lainnya. Pengembangan wisata religi ini untuk melirik wisatawan Arab, sebab mereka senang akan inovasi tersebut. Saat lakukan kunjungan ke Siak, mereka tak menyangka, bahwa di Siak ada wisata religius, dan mereka minta dokumen pendukung untuk promosi bagi warga di sana. “Bayangkan saja, mereka sekali datang menghabiskan 6 ribu Dollar AS, sementara Malaysia 2.500 Dolar As,” paparnya.

Ia mencontohkan, daerah Lombok untuk sarana perhotelaan dan restorannya telah mendapatkan sertifikasi halal dari kerajaan Arab Saudi. Hal ini tentu menjadi destinasi bagi wisatawan arab. Karena mereka telah mendapat rujukan sertifikat halal dari negaranya.

Dalam hal ini, Pemkab tentunya berusaha agar Siak bisa masuk dan dijadikan rujukan oleh kerajaan Arab Saudi. Tak hanya wisata religi, tapi siapkan juga paket honeymoon syariah. Hal inilah yang jadi peluang-peluang tak hanya Pemkab, namun juga pihak swasta, dalam meliri peluang dalam menarik wisatawan.

Sumber Riau Pos, 28 Desember 2015