Siak – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan dibeberapa wilayah Indonesia termasuk diantaranya Kabupaten Siak akan mengalami musim kemarau pada bulan Februari – April Tahun 2020. Musim kemarau tersebut jika tidak diantaisipasi dengan baik dapat berdampak pada terjadinya kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Kondisi tersebut boleh jadi diperburuk adanya fenomena El Nino, yang berdampak pada peningkatan suhu udara menjadi lebih panas dari biasanya.

Hal itu disampaikan oleh Bupati Siak Alfedri, saat membuka Rapat sinkronisasi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah, di Ruang Rapat Raja Indra Pahlawan, Kantor Bupati Siak, Jum’at (06/12/2019). Dalam rapat dihadiri seluruh unsur Anggota Forkompinda dan Forkompincam se Kabupaten Siak itu, Bupati Siak mengajak seluruh pihak meningkatkan kewaspadaan dan kerjasama untuk mengantisipasi kejadian yang tidak diinginkan tersebut.

“Dengan adanya dua fenomena alam tersebut, kita harus lebih waspada untuk tahun depan, terkait dengan potensi kebakaran hutan dan lahan di wilayah kita”, kata Alfedri.

Oleh karena itu, sambung Alfedri, untuk mengantisipasi dan menekan kebakaran hutan dan lahan di Siak, semua perangkat Daerah termasuk Polisi dan TNI, harus bekerjasama.

“Sampai saat ini, kebakaran hutan dan lahan banyak terjadi dilahan yang tidak terurus, baik dilahan kosong maupun lahan perkebunan. Ditambah juga puntung rokok yang dibuang sembarangan”, katanya.

Untuk mencegah kebakaran hutan dan lahan dilahan kosong, kata Alfedri, agar segera difasilitasi kegiatan masyarakat untuk dapat bercocok tanam dilahan tersebut. Selain itu semua pihak terkait diharapkan lebih giat mensosialisasikan kepada masyarakat akan bahaya membuka lahan dengan cara dibakar, dan membuang puntung rokok sembarangan.

“Saya harap, mulai dari saya Bupati, Camat, Kadis hingga ke Pemerintahan Kampung, tidak henti-hentinya untuk terus mengingatkan masyarakat terkait bahaya membakar hutan dan lahan”, harap Bupati Siak tersebut.

Selain itu, dalam rapat Singkronis Penyelenggaraan Pemerintah Daerah ini, juga dibahas mengenai persiapan menjelang Tahun Baru 2020.

“Untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat, saya mengharapkan kerjasama antara Polisi, Satpol PP dan juga seluruh pihak yang terkait. Misalnya dalam hal mendirikan posko dijalan raya, pengaman selama tahun baru, pengatur arus lalu lintas untuk mencegah kemacetan panjang dijalan raya”, jelas Alfedri.

Kemudian terkait dengan akan adanya Festival Gerhana Matahari Cincin di Kabupaten Siak yang berlangsung pada tanggal 26 Desember 2019 mendatang, Lembaga Antariksa dan Penerbangan (LAPAN) telah menetapkan bahwa Kampung Bunsur Kecamatan Sungai Apit sebagai lokasi terbaik untuk melihat GMC di Indonesia. Untuk itu kata Alfedri, Pemerintah Kabupaten Siak telah menyiapkan berbagai macam kegiatan dan persiapan.

“Untuk memeriahkan fenomena alam langka tersebut, akan dilaksanakan beberapa kegiatan diantaranya sosialisasi GMC kepada anak sekolah, Tabligh Akbar, shalat Gerhana berjamaah dan juga akan adanya penampilan artis islami dari Jakarta yakni Nisa Sabyan, serta masih banyak kegiatan lainnya”, papar Mantan Wakil Bupati Siak itu.

Dari informasi yang telah didapat sambungnya, akan banyak media dari dalam maupun luar negeri yang datang ke Siak khusus untuk melihat fenomena GMC ini.

“Oleh karena itu, saya berharap bantuan dari semua pihak untuk bersama mensukseskan fenomena GMC tersebut. Karena menurut pihak LAPAN, fenomena ini sangat langka. 300 tahun lagi baru akan terjadi lagi”, pinta Alfedri.

Sumber : MC Kab. Siak, 06 Desember 2019 (Rby)