https://lanpha.online/ https://bolangcai.site/ https://crotdalam.online/

Seminar Kementerian Keuangan Dalam Menjaga Kesehatan APBN

Seminar Kementerian Keuangan Dalam Menjaga Kesehatan APBN

Seminar Kementerian Keuangan Dalam Menjaga Kesehatan APBN

Tak ada komentar pada Seminar Kementerian Keuangan Dalam Menjaga Kesehatan APBN

Pekanbaru – Kementerian Keuangan RI bekerja sama dengan berbagai perguruan tinggi di Indonesia menyelenggarakan kegiatan desiminasi kebijakan fiskal di daerah. Kegiatan yang dilaksanakan berupa seminar, kuliah umum di perguruan tinggi serta workshop simulasi APBN.

Tujuan dari kegiatan ini untuk meningkatkan komunikasi publik, terhadap pembangunan fiskal di Riau pada 5 tahun terakhir.

Acara itu berlangsung di Hotel Pangeran Pekanbaru, Selasa (02/07/2019) dengan tema “Menjaga Kesehatan APBN ditengah ketidakpastian ekonomi global”, dibuka secara resmi oleh Sekretaris Daerah Provinsi Riau Ahmad Hijazi.

Sekda Siak T.S. Hamzah yang hadir pada kesempatan itu mengatakan, pemerintah daerah memiliki tanggungjawab untuk menstabilkan ekonomi dan terlebih penting lagi bagaimana menjaga stabilitas APBD.

Dengan ketidakpastian ekonomi global sangat berpengaruh terhadap daerah yang penerimaan PAD nya melalui bagi hasil minyak dan gas, berakibat juga tidak adanya investor asing yang hendak investasi ke daerah.

“Ketidakpastian ekonomi global sangat dirasakan dampaknya dengan turunnya pendapatan asli daerah. Akibatnya sejumlah kegiatan terpaksa dipangkas, agar menyesuaikan dengan dana yang tersedia. Apalagi daerah kita yang APBD nya bersumber dari bagi hasil minyak dan gas, kalau harga minyak dunia turun tentu pendapatan juga ikut menurun”, kata Tengku Said Hamzah.

Dirinya sangat setuju apa yang disampaikan oleh Sekda Riau, kita tidak bisa lagi mengandalkan ekonomi dari sumber daya alam karena melihat gejala fenomena ini kita harus bisa beralih dan melirik sektor-sektor lain yang lebih sustainable dan memberikan daya ungkit terhadap pertumbuhan ekonomi daerah kedepan.

Fenomena lain yang di alami oleh provinsi Riau yang selama ini kita rasakan dengan rendahnya nilai tambah yang di terima Riau. Hal ini disebabkan kegiatan industri hilir yang tidak dilakukan di Provinsi Riau sehingga saat ini untuk beberapa ekspor komoditas Riau dilakukan melalui pintu luar Provinsi lain seperti Sumatera Utara, Jakarta dan Kepulauan Riau.

“Kita selama ini tidak dapat memanfaatkan dari kegiatan ekspor yang ada dikarenakan Riau belum memiliki pelabuhan yang bisa melayani kegiatan ekspor impor yang betul betul berorientasi kepada peningkatan nilai tambah. Sebenarnya Siak sudah memiliki pelabuhan Industri Tanjung Buton yang letaknya cukup strategis. Hanya saja pelabuhan kita belum dimanfaatkan secara optimal”, ungkap T.S. Hamzah.

Kata Hamzah lagi, dalam dalam memperkuat struktur pendanaan daerah ia berharap kepada pemerintah pusat. Tepat waktu dalam menyalurkan dana alokasi umum (DAU), dana alokasi khusus (DAK) dan Dana Bagi Hasil (DBH) ke daerah karena ini sangat berpengaruh bagi pembangunan di daerah.

“Kami berharap dukungan dari Pemerintah Pusat terhadap pembangunan di daerah. Dengan tidak menunda dana salur mengingat beban Pemda sangat berat, sementara kemampuan penganggaran mengalami dinamika”, terangnya.

Sementara itu Sekretaris Daerah Provinsi Riau Ahmad Hijazi mengatakan, Sekitar 74 % ekonomi Riau bergantung pada komoditas SDA, khususnya minyak bumi dan sawit. Artinya jika produk minyak mentah naik maka ekonomi juga naik demikian pula sebaliknya.

“Di tengah ketidakpastian ekonomi global, sangat berdampak bagi pembangunan di daerah khususnya Riau yang masih menggantungkan harapan dengan ekonomi berbasis sumber daya alam”, ungkapnya.

Ia berharap melalui forum ini dapat menghasilkan keputusan yang betul betul memberikan manfaat demi menjaga stabilitas APBN dan APBD. Dengan melakukan pembenahan sektor-sektor ekonomi yang strategis yang berorientasi penyehatan bagi APBD.

Peserta seminar berasal dari pejabat Provinsi/Kabupaten Kota, Kanwil Kementerian Keuangan, instansi pemerintah pusat di daerah (BPS, OJK, Bank Indonesia, BEI), Asosiasi Perbankan, Akademisi, mahasiswa dan media massa lokal.

Sumber : MC Kab. Siak, 02 Juli 2019 (Rby)

Leave a comment



Back to Top

https://slot88.sister.bem.sinus.ac.id/